Sejarah Desa
01 Februari 2017 17:18:39 WIB
Pada dasarnya pemerintah Desa Bodag sudah ada pada masa-masa pemerintah pertengahan Mataram Islam tepatnya pada saat-saat diperintah oleh Sultan Hamengkubuwono ke-V. Pada tahaun 1892 Desa Bodag dipimpin oleh seorang ulama yang ditetapkan menjadimlurah adalah Mohammad Irsyad, dengan seorang carik (Sekdes) Kamari. Masa pemerintahan Mohammad Irsyad (1892-1920) berhasil membangun sebuah sekolah dasar kelas 1 s/d kelas 5 dan beberapa jalan Desa.
Setelah Mohammad Irsyad berhenti menjadi Lurah pada tahun 1920 digantikan oleh seorang Lurah yang dikenal dengan Lurah Criping atau Partodiharjo yang menjabat hingga Tahun 1924 (1920-1924). Kelengseran Lurah Partodiharjo digantikan oleh seorang putra sulung dari kyai DEsa Somodiwiryo yang bernama Atmodiwiryo. LUrah ketiga ini menjabat pada tahaun 1924-1957 dengan prestasi membangun beberapa langgar, masjid joso, jalan-jalan Desa dan rehab SD desa dari kelas 1 dan 3. Pada tanggal 4 Pebruari 1949 hari jum'at pon wuku Perang Bakat Desa Bodag mengukir sejarah nasional dengan potensi Desanya sebagai tempat peristirahatan Panglima Besar Jenderal Sudirman selama tiga hari empat malam yang berada di rumah Janda MOhammad Ngabdi (Ibu Jamilatun) atau sengan sebutan ndalem njoso. Adapaun orang yang berjasa selama panglima Besar Jenderal Sudirman berada di Desa Bodag adalah : Surono, Supono sebagai pelayan Sukadi, Muridan Sebagai penunjuk jalan, Saiman sebagai pembawa tas pak Dirman, Katijan, Jaipan, Samijo, Rimun Krajan dan Rimun Papringan sebagai pemandu pak Dirman dari Desa Bodag sampai Nogosari. SEdangkan pada saat saat itu yang menjadi juru masak adalah Ponirah dari padi dan juru asah-asah ibu Tawinem.
Pada tahun 1957 setelah Atmodiwiryo berhenti menjadi Lurah digantikan oleh Carik yang merupakan anak kuwalon dari Mohammad Irsyad ialah Partodiwiryo yang sangat dikenal dengan sebutan Lurah Mengguk (1957-1965). Pada tahun 1968 setelah masa kevakuman 2 tahun karena peristiwa G 30 S PKI desa Bodag dipimpin oleh seorang Lurah dari Dinas Penrangan yang dikenal dengan Pembaharu Desa yaitu pemuda yang pernah menjadi pelayan Panglima Besar Jenderal Sudirman pada masa Revolusi yakni Surono (1968-1990). Prestasi yang berhasil diraih adalah pembangunan gedung SDN 2 Bodag, pembangunan jembatan, pembangunan besar pengalihan sungai desa dan cekdam desa yang diambilkan dari dana subsidi desa se Kecamatan Panggul. Disamping itu pembangunan yang tidak kalah pentingnya adalah pipanisasi desa, pembangunan Puskesmas Bodag serta merintis dan memperjuangkan pembangunan SMA Negeri 1 Panggul sampai berhasil.
Sampai Kepala Desa Surono berhenti jadi Lurah selama 22 tahun digantikan melalui pemilihan yang sangat demokratis pada tahun 1990 Lurah dijabat oleh Jumangat yang memimpin Desa BOdag sampai 2 periode jabatan hingga tahun 2007. Prestasi yang dihasilkan memindahkan kantor Desa menjadi Balai Desa, pemindahan SDN 2 Bodag, pengisian pengangkatan SEkretaris Desa pada 19 Januari Tahun 1996 dari SEkdes Sawaji ke Sekdes Hendro Murtono, penyempurnaan infrastruktur jalan arah Desa Depok, jembatan desa, dan saluran air serta jalan-jalan desa yang lain.
Tahun 2007 tanggal 19 April Kepala Desa Bodag dijabat oleh Bpk. Purwito melalui pemilihan demokratis hingga Tanggal 19 April 2019 Bpk. JUMANGAT, S.Pd resmi dilantik menjadi Kepala Desa Bodag Periode tahun 2019-2025 menggantikan kepemimpinan Bpk. PURWITO
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah pengunjung |
- RANGKAIAN KEGIATAN PHBN DAN PHBI TAHUN 2024
- MUSRENAKEREN DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPDes 2025
- REMBUG STUNTING DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPDes 2025
- PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI DESA BODAG
- LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDes TA.2023
- ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN 2024
- PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2024